18 Agustus 2011

Misteri Alam Kubur



Jika kita memasuki daerah pekuburan dan melayangkan
pandangan pada kuburan-kuburan yang tersusun rapi, maka kita akan mendapati
keheningan dan sunyi yang berkepanjangan. Tak terdengar sedikitpun suara, meski
banyak yang tinggal disitu. Kuburan-kuburan yang berjejer rapat, sementara
dahulu mereka tinggal berjauhan, tidak saling mengenal antara satu dengan yang
lainnya. Adaanak kecil yang masih menyusui, ada orang kaya, ada juga orang yang tak punya. Ada
orang yang tua renta,
dan ada pula anak muda. Namun, apakah gerangan yang terjadi pada mereka? Banyak
diantara kita tidak mengetahui Misteri Alam Kubur.

Oleh karena itu, kali ini kami akan mengajak anda untuk
menjelajahi
alam kubur sebagaimana yang telah dikabarkan oleh rasulullah
-Shollallahu
‘alaihi wasallam- 
berdasaarkan wahyu dari Allah - Subhanahu WaTa’ala-, bukan dari takhayyul yang dibuat-buat oleh manusia.

Al-Barra’ bin ‘Azib-radhiyallahu ‘anhu- dia berkata
,
”Kami pernah mengiringi jenazah seorang dari sahabat anshar. Tatkala kami tiba
di kuburan, ternyata penggalian lahat belum selesai. Akhirnya Rasulullah
-Shollallahu ‘alaihi wasallam-duduk (menghadap kiblat), dan kami pun duduk di
sekelilingnya. seolah-olah ada burung diatas kepala kami yang hinggap (karena
dalam keadaan diam dan tenang). Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
memegang kayu yang beliau pukulkan ke tanah.(Beliau memandang ke langit lalu
memandang ke tanah, lalu beliau mendongakkan kepalanya dan menundukkannya tiga
kali). Kemudian beliau bersabda,

اِسْتَعِيْذُوْا بِاللهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

”Berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa kubur”.
Diucapkan dua atau tiga kali. (Kemudian Rasulullah bersabda,

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

”Ya Allah aku berlindung kepadamu dari azab
kubur").tiga kali.

Kemudian bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba
yang mu’min apabila meninggal dunia dan menghadapi akhirat maka turunlah para
malaikat dari langit. Wajahnya putih seakan-akan di wajah mereka itu matahari.
Mereka membawa kain kafan diantara kafan-kafan surga dan hanuth (parfum)
diantara parfum-parfum surga hingga mereka duduk dari tempat yamg jaraknya
sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut -Alaihis Salam- hingga
duduk di sisi kepalanya lalu dia berkata, “Wahai jiwa yang baik (dalam sebuah
riwayat: yang tenang) keluarlah menuju kepada ampunan Allah dan keridhoan-Nya.
(Rasulullah bersabda), “Maka keluarlah ruh itu mengalir seperti tetesan air
dari wadahnya, lalu malaikat itu mengambilnya. Apabila malaikat maut telah mengambilnya,
maka para malaikat itu tidak membiarkannya berada di tangan malaikat maut
sekejap mata pun hingga mereka mengambilnya, lalu mereka meletakkan di dalam
kafan dan parfum tersebut.(Maka itulah makna firman Allah -Ta’ala-,

“Dia diwafatkan oleh malaikat-malaikat kami; dan
malaikat-malaikat kami itu tidak melalaikan kewajibannya". (QS. Al An’am:61)

Semerbak bau wangi seperti misik paling wangi yang
didapati di muka bumi. Lalu mereka membawanya naik. Tidaklah mereka melewatkan
ruh itu di hadapan sekumpulan para malaikat melainkan para malaikat itu
mengatakan, Siapakah ruh yang wangi ini? Mereka menjawab, Fulan bin Fulan
-disebut dengan nama-nama terbaik yang dulu mereka menyebutnya ketika di dunia-
hingga mereka sampai di langit dunia. Lalu mereka minta agar pintu dibukakan
untuk ruh itu. Maka dibukakan untuk mereka. Lalu para malaikat muqarrabun dari
semua sisi langit itu mengantarkannya sampai ke langit yang berikutnya hingga
berakhir di langit yang ke tujuh. Maka Allah -Ta’ala- berfirman, “Tulislah untuk
hamba-Ku di ‘Illiyyin.

"Tahukah kamu apakah ‘Illiyyin itu? (yaitu) Kitab
yang bertulis. Yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada
Allah)". 
(QS. Al-Muthoffifin:19-21).

Maka ditulislah kitabnya di Illiyyin. (Kemudian Allah
berfirman lagi), ”Kembalikanlah ia ke bumi. sesungguhmya Aku (berjanji kepada
mereka bahwa) dari bumilah Aku menciptakan mereka dan dari sanaAku kembalikan mereka, dan dari sana
pula Aku mengeluarkan mereka lagi di kali yang lain”. Maka (ia dikembalikan ke
bumi, dan) dikembalikan ruhnya itu ke dalam jasadnya.(Kata beliau -Shollallahu
‘alaihi wasallam-, sesungguhnya ia mendengar suara sandal orang-orang yang
mengantarnya, apabila mereka pulang meninggalkannya). Lalu ia didatangi oleh
dua malaikat (yang keras hardikannya) seraya menghardiknya dan mendudukkannya.
Lalu kedua malaikat itu bertanya kepadanya, ”Siapa Rabbmu?” Maka ia menjawab,
”Rabbku adalah Allah”. Keduanya bertanya lagi, ”Apa agamamu?” Dia menjawab,
”Agamaku Islam”. Lalu keduanya bertanya lagi, ”Siapakah orang yang diutus oleh
Allah kepada kalian itu?" Dia menjawab, ”Beliau adalah utusan Allah”. Lalu
keduanya bertanya lagi kepadanya, "Apa saja amalanmu?”Dia menjawab, ”Aku
membaca Kitabullah, lalu aku beriman kepadanya, dan membenarkannya”. Lalu
malaikat itu bertanya lagi, ”Siapa Rabbmu? dan apa agamamu? dan siapa nabimu?”
Itulah akhir fitnah (ujian) atau pertanyaan yang diajukan kepada seorang
mu’min. Maka itulah makna firman Allah -Ta’ala-,

"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman
dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat". (QS.Ibrahim: 27)

Lalu ia menjawab, ”Rabbku adalah Allah; agamaku Islam,
dan nabiku adalah Muhammad -Shollallahu ‘alaihi wasallam-“. Maka ada Penyeru
(Allah) yang menyeru dari langit dengan mengatakan, ”Telah benar hamba-Ku. maka
bentangkanlah permadani dari jannah (surga) dan kenakanlah untuknya dari
pakaian jannah, serta bukakanlah untuknya pintu ke jannah”. Lalu sampai
kepadanya hawa jannah dan bau wanginya, dan diluaskan kuburnya sejauh mata
memandang. Datanglah kepadanya (di dalam sebuah riwayat: didatangkan kepadanya
dalam bentuk) seorang laki-laki yang tampan wajahnya bagus pakaiannya, dan
wangi baunya, lalu orang itu mengatakan, ”Berbahagialah dengan apa yang
membuatmu senang, (berbahagialah dengan keridhan dari Allah -Ta’ala-dan jannah
yang di dalamnya ada nikmat-nikmat yang abadi). Ini adalah hari yang dijanjikan
kepada engkau”. Lalu ia mengatakan kepadanya, ”(Engkau telah diberi kabar
gembira oleh Allah dengan kebaikan) Siapakah engkau ini? wajahmu menunjukkan
wajah orang yang datang dengan kebaikan”. Orang itu menjawab
, ”Aku adalah amalanmu yang shalih (Demi Allah tidaklah aku
mengetahuimu, kecuali engkau orang yang bersegera melakukan ketaatan kepada
Allah. Maka Allah membalasmu dengan yang terbaik
)". Kemudian dibukakanlah untuknya pintu jannah dan pintu
neraka. Lalu dikatakan kepadanya, ”Inilah tempat tinggalmu jika engkau durhaka
kepada Allah. Kemudian Allah menggantikanmu dengan yang itu (jannah)”. Saat ia
melihat apa yang ada di dalam jannah, ia mengatakan, ”Ya Rabbi, segerakanlah
datangnya hari kiamat agar aku pulang lagi kepada keluargaku dan hartaku”.
(Lalu dikatakan kepadanya:tenanglah).

Lanjut beliau -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
bersabda , "Sesungguhnya seorang hamba yang kafir
(di dalam
sebuah riwayat, "yang fajir/durhaka") apabila ia meninggal dunia dan
menghadapi akhirat, turunlah kepadanya para malaikat dari langit (yang keras
lagi kejam) yang berwajah hitam-hitam. Mereka membawa pakaian kasar (dari
neraka). lalu mereka duduk dari tempatnya sejauh mata memandang. kemudian
datanglah malaikat maut hingga duduk di sisi kepalanya lalu ia berkata, ”Wahai
jiwa yang jelek! Keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahannya!” Maka
tercerai-berai ruh itu di dalam jasadnya, kemudian dicabut seperti dicabutnya
besi berduri (banyak cabangnya) dari bulu yang basah lalu tertarik putus
bersamanya urat-urat dan pembuluhnya. (Kemudian ia dilaknat oleh setiap
malaikat yang ada di antara langit dan bumi dan semua malaikat yang ada di
langit; ditutuplah pintu-pintu langit. Tidak ada di antara malaikat penjaga
pintu itu, kecuali mereka memohon kepada Allah agar ruh itu jangan dinaikkan
melalui tempat mereka). Lalu malaikat maut mangambilnya. Apabila malaikat maut
telah mengambilnya, maka para malaikat itu tidak membiarkannya berada di
tangannya sekejap mata pun hingga mereka mengambilnya, lalu mereka
meletakkannya di dalam kafan tersebut.
Maka
keluarlah dari ruh itu bau busuk seperti bangkai paling busuk yang didapati di
muka bumi
. Kemudian mereka membawanya
naik. Tidaklah mereka melewatkan ruh itu di hadapan sekumpulan para malaikat,
melainkan para malaikat itu mangatakan, “Siapakah ruh yang sangat busuk
ini?" Mereka menjawab, Fulan bin Fulan – disebut dengan nama-nama terburuk
yang dulu mereka menyebutnya ketika di dunia– hingga mereka sampai di langit
dunia. Lalu mereka minta agar pintu dibukakan untuk ruh itu. Namun tidak
dibukakan untuknya. Kemudian Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- membaca
ayat,

“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi
mereka pintu-pintu langitdan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk
ke lubang jarum. Demikianlah kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang
berbuat kejahatan.
 (QS. Al-A’raf:40)

Allah berfirman, ”Tulislah kitabnya di Sijjin, di bumi
yang paling bawah". (Kemudian Allah berfirman lagi), ”Kembalikanlah ia ke
bumi. Sesungguhmya Aku (berjanji kepada mereka bahwa) dari bumilah Aku
menciptakan mereka dan dari sana
Aku kembalikan
mereka, dan dari sana
pula Aku mengeluarkan mereka lagi di kali yang lain”. Maka dilemparkan ruh
(dari langit) dengan lemparan (yang membuat ruh itu kembali ke dalam jasadnya).
Kemudian Rasulullah membaca,

“Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah,
Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung, atau
diterbangkan angin ke tempat yang jauh”.
 (QS. Al-Hajj:
31)

Lalu dikembalikan ruh itu ke dalam jasadnya. (Kata
beliau -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, ”Sesungguhnya ia mendengar suara sandal
orang-orang yang mengantarkannya apabila mereka pulang meninggalkannya). Lalu
ia didatangi oleh dua malaikat (yang keras hardikannya), lalu keduanya
menghardiknya dan mendudukkannya. Kemudian kedua malaikat itu bertanya kepadanya,
”Siapa Rabbmu?" Maka ia menjawab, ”Haah…hah, saya tidak tahu”. Keduanya
bertanya lagi, ”Apa agamamu?” Dia menjawab, ”Haah hah, saya tidak tahu”. Lalu
keduanya bertanya lagi, ”apa komentarmu tentang orang yang diutus oleh Allah
kepada kalian itu?” Dia tidak tahu namanya. Lalu dikatakan kepadanya,
”Muhammad!?" Maka ia menjawab, ”Haah…hah, saya tidak tahu (saya mendengar
orang mengatakan begitu". Lalu dikatakan kepadanya, ”Engkau tidak tahu,
dan tidak membaca?” Maka ada penyeru yang menyeru dari langit dengan
mengatakan, ”Dia dusta. Maka bentangkanlah permadani dari neraka dan bukakanlah
untuknya pintu ke neraka”. Lalu sampailah kepadanya panas neraka dan hembusan
panasnya. Disempitkan kuburnya hingga bertautlah tulang rusuknya karenanya.
Datanglah kepadanya (di dalam sebuah riwayat: didatangkan kepadanya dalam
bentuk) seorang laki-laki yang buruk wajahnya buruk pakaiannya dan busuk
baunya. Lalu orang itu mengatakan, ”Aku kabarkan kepadamu tentang sesuatu yang
membuatmu menderita. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu”. Lalu ia mengatakan
kepadanya, ”(Engkau telah diberikan kabar jelek oleh Allah)". Siapakah
engkau ini? Wajahmu menunjukkan wajah orang yang datang dengan kejelekan”.
Orang itu menjawab,
”Aku adalah
amalanmu yang buruk. (Demi Allah, tidaklah aku mengetahuimu, kecuali engkau
adalah orang yang berlambat-lambat dari melakukan ketaatan kepada Allah dan
bergegas kepada kemaksiatan kepada Allah
. Maka Allah membalasmu dengan yang terburuk)”. Kemudian didatangkan
kepadanya seorang yang buta, tuli lagi bisu dengan membawa sebuah palu besar di
tangannya! Kalau saja palu itu dipukulkan kepada gunung, tentu gunung itu
menjadi debu. maka orang itu memukulkan palu itu kepadanya hingga ia menjadi
debu. Kemudian Allah mengembalikannya lagi seperti semula. Lalu orang itu
memukulnya sekali lagi hingga ia memekik keras dengan teriakan yang bisa
didengar oleh segala yang ada, kecuali manusia dan jin. Kemudian dibukakan
pintu neraka untuknya dan dibentangkan permadani dari neraka). Maka ia
berkata:”Ya Rabbi! janganlah Engkau datangkan hari kiamat itu!”
 [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4753), Al-Hakim
dalam Al-Mustadrok (107), Ath-Thoyalisiy dalam Al-Musnad
(753), dan Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf (12059). Hadits
ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam
Takhrij
Al-Misykah
 (1630)]

Demikianlah perjalanan kita kali ini. Semoga bisa menjadi
nasihat bagi kita sebagai calon penghuni kubur yang akan segera menyusul
orang-orang yang ada dalam liang lahat.
Maka persiapkanlah imanmu dan
amal sholihmu dengan mempelajarilah agamamu sehingga engkau menjadi orang-orang
yang selamat dari hardikan malaikat, dan himpitan kubur yang gelap. Ingatlah
dunia dan umurmu singkat !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar