18 Agustus 2011

Kumpulan Doa doa dari Hadist yg Shohih

APABILA SESEORANG MEMUJI TEMANNYA
 قَالَ صلى الله عليه وسلم: ((إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ مَادِحًا صَاحِبَهُ لاَ مَحَالَةَ فَلْيَقُلْ: أَحْسِبُ فُلاَنًا وَاللهُ حَسِيْبُهُ وَلاَ أُزَكِّيْ عَلَى اللهِ أَحَدًا أَحْسِبُهُ -إِنْ كَانَ يَعْلَمُ ذَاكَ- كَذَا وَكَذَا)) 
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang harus memuji saudaranya, katakanlah: ‘Aku kira si Fulan ... dan Allah-lah yang mengawasi perbuatannya dan aku tidak akan memuji seseorang di hadapan Allah’. Apabila seseorang mengetahui kondisinya, maka hendaklah berkata: ‘Aku kira ia begini dan begini.’” (HR. Muslim 4/2296)* 

* Barangkali maksudnya, bila seseorang memang harus memuji temannya, maka pada dasarnya yang mengetahui persis kondisi temannya itu hanyalah Allah sementara pujian yang dikeluarkannya itu bisa saja meleset. Karena itu, ia perlu menyandarkan pengetahuannya itu kepada Allah SWT sehingga tidak berlebih-lebihan dalam memujinya apalagi hanya sekedar basa-basi untuk mengenakkan hatinya…wallahu a’lam-redaksi 
APABILA ORANG KAFIR MENGUCAPKAN SALAM
Jumat, 23 Desember 05 
إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُوْلُوْا: وَعَلَيْكُمْ. 
“Apabila ahli kitab mengucapkan salam kepadamu, jawablah: Wa 'alaikum.” 
(HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 11/42, Muslim 4/1705) 
DOA ORANG YANG DITINGGALKAN (MUKIM) KEPADA MUSAFIR
Sabtu, 10 Desember 05 
أَسْتَوْدِعُ اللهَ دِيْنَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيْمَ عَمَلِكَ 
[Astawdi’ullooha Diinaka Wa Amaanataka Wa Khowaatiima ‘Amalika] 
“Aku menitipkan agamamu, ama-natmu dan perbuatanmu yang terakhir kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi 2/7, At-Tirmidzi 5/499, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 2/155) 
زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُ مَا كُنْتَ 
[Zawwadakalloohut Taqwa, Wa Ghofaro Dzanbaka, Wa Yassaro Lakal Khoira Haitsu Maa Kunta] 
“Semoga Allah memberi bekal taqwa kepadamu, mengampuni dosamu dan memudahkan kebaikan kepadamu di mana saja kamu berada.” ( HR. At-Tirmidzi, lihat Shahih At-Tirmidzi 3/155) 
DOA MUSAFIR KEPADA ORANG YANG DITINGGALKAN
Rabu, 30 Nopember 05 
أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِيْ لاَ تَضِيْعُ وَدَائِعُهُ 
[Astawdi’ukumulloohal Ladzi Laa Tadhii’u Wadaa`i’uhu] 
“Aku menitipkan kamu kepada Allah yang tidak akan hilang titipan-Nya.” (HR. Ahmad 2/403, Ibnu Majah 2/943, dan lihat Shahih Ibnu Majah 2/133) 
DOA AGAR TERHINDAR DARI SYIRIK
Kamis, 17 Nopember 05 
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ 

[Alloohumma Inni A’uudzu Bika An Usyrika Bika Wa Ana A’lam, Wa Astaghfiruka Limaa Laa A’lam] 

”Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, agar tidak menyekutukan kepadaMu, sedang aku mengeta-huinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad dan imam yang lain 4/403, lihat Shahihul Jami’ 3/233, dan Shahihut Targhrib wat Tarhib oleh Al-Albani 1/19.) 
DOA MALAM LAILATUL QADR
Jumat, 28 Oktober 05 
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اْلعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي 
[Alloohumma Innaka ‘Afuwwun, Tuhibbul ‘Afwa, Fa’fu ‘Anni] 

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pema’af, Engkau Menyukai Pema’afan, Karena itu, Berilah ma’af kepadaku” 

(HR.at-Turmudzi, no.3513; Ibn Majah, no.3850; Ahmad, VI, 171; al-Hakim, I, 530; an-Nasa’i, ‘Amalul Yawm Wallailah, no.878; Lihat, Shahih at-Turmudzi, III, 170, no.2789) 

(SUMBER: Doa Dan Wirid, karya Ust.Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pustaka Imam asy-Syafi’i) 
DOA APABILA MENDIAMI SUATU TEMPAT, BAIK DALAM BEPERGIAN ATAU TIDAK
Jumat, 14 Oktober 05 
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. 
[A’uudzu Bi Kalimaatillaahit Taammaati Min Syarri Maa Kholaq] 

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan apa yang diciptakanNya.” (HR. Muslim 4/2080) 
DOA APABILA BERBUKA DI RUMAH ORANG
Senin, 03 Oktober 05 
أَفْطََرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ اْلأَبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ 
[Afthoro ‘indakumush Shoo’imuun, Wa akala Tho’aamakul Abroor, Wa Shollat ‘Alaikumul Malaa’ikah] 

“Semoga orang-orang yang berpuasa berbuka di sisimu dan orang-orang yang baik makan makananmu, serta malaikat mendoakannya, agar kamu mendapat rahmat.”* 

* Sunan Abu Dawud 3/367, Ibnu Majah 1/556 dan An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 296-298. Al-Albani menyatakan, hadits tersebut shahih dalam Shahih Abi Dawud, 2/730. 
Doa Menghilangkan Kegelisahan Dan Rasa Takut Ketika Tidur Serta Menolak Gangguan Syaithan
Kamis, 15 September 05 
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنَ 
A’uudzu Bi Kalimaatillaahit Taammaati Min Ghadhabihi, Wa ‘Iqoobihi Wa Syarri ‘Ibaadihi, Wa Min Hamazaatisy Syayaathiini Wa An Yahdhuruun 

[Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari Murka-Nya, siksaan-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaithan dan dari kedatangan mereka kepadaku] 

(HR.Abu Dawud, Jld.IV, hal.12, no.3893; at-Turmudzi, 3528 dan lainnya. lihat, Shahih at-Turmudzi, III, hal.171, no.2793 dan Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah karya al-Albani, no.264. SUMBER: DOA DAN WIRID, pustaka Imam asy-Syafi’i) 
DOA TAMU KEPADA ORANG YANG MENGHIDANGKAN MAKANAN
Senin, 29 Agustus 05 
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ 
[Alloohumma Baarik Lahum Fii Maa Rozaqtahum, Waghfir lahum Warhamhum] 

“Ya Allah! Berilah berkah apa yang Engkau rezekikan kepada mereka, ampuni-lah dan belas kasihanilah mere-ka.” (HR. Muslim 3/1615) 
DOA UNTUK BELASUNGKAWA
Kamis, 11 Agustus 05 
إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ، وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى ... فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ. 
Inna Lillaahi Maa Akhodza, Wa Lahu Maa A’tha, Wa Kulla Syai’in ‘Indahu Bi Ajalin Musamma 
“Sesungguhnya hak Allah adalah mengambil sesuatu dan memberikan sesuatu. Segala sesuatu yang di sisi-Nya dibatasi dengan ajal yang ditentu-kan.” Oleh karena itu, bersabarlah dan carilah ridha Allah.” ( HR. Al-Bukhari 2/80; Muslim 2/636) 
وَإِنْ قَالَ: أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ، وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَغَفَرَ لِمَيِّتِكَ. فَحَسَنٌ. 
Apabila seseorang berkata: A’zhomallaahu Ajroka, Wa Ahsana ‘Azaa’aka, Wa Ghofaro Li Mayyitika 
“Semoga Allah memperbesar pahalamu dan mem-perbagusi dalam menghiburmu dan semoga diampuni mayatmu” , adalah suatu perkataan yang baik.( An-Nawawi, Al-Adzkar, hal. 126) 
BACAAN BAGI ORANG YANG RAGU DALAM BERIMAN
Selasa, 26 Juli 05 
A. 
1. Bagi orang yang ragu dalam beriman, hendaklah mohon perlindungan kepada Allah (HR. al-Bukhari 6/336 dengan Fat-hul Bari dan Muslim 1/120) 

2. Berhenti dari keraguannya.( HR. al-Bukhari 6/336 dengan Fat-hul Bari dan Muslim 1/120) 

B. Hendaklah mengatakan: 
آمَنْتُ بِاللهِ وَرُسُلِهِ 
“Aku beriman kepada Allah dan kebenaran para rasul yang diutus oleh-Nya.” ( HR. Muslim 1/119-120) 

C. Hendaklah membaca firman Allah Ta’ala: 

“Dia-lah yang Awal (Allah telah ada sebelum segala sesuatu ada), yang Akhir (Di saat segala sesuatu telah hancur, Allah masih tetap kekal), yang Zhahir (Dia-lah yang nyata, sebab banyak bukti yang menyatakan adanya Allah), yang Batin (tidak ada sesuatu yang bisa menghalangiNya. Allah lebih dekat kepada hambaNya daripada mereka pada dirinya). Dia-lah Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu.” ( HR. Abu Dawud 4/329. Menurut pendapat al-Albani, hadits di atas adalah hasan dalam Shahih Abu Dawud 3/962) 
DOA PELEBUR DOSA MAJELIS
Jumat, 15 Juli 05 
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ. 
Subhaanakalloohumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika 

“Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertau-bat kepada-Mu.” * 

Note: 

* HR. Ashhaabus Sunan dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/153. 
Dari Aisyah, dia berkata: “Setiap Rasulullah n duduk di suatu tempat, setiap membaca Al-Qur’an dan setiap melakukan shalat, beliau mengakhirinya dengan beberapa kalimat.” Aisyah x berkata: Aku berkata: “Wahai Rasululllah! Aku melihat engkau setiap duduk di suatu majelis, membaca Al-Qur’an atau melakukan shalat, engkau selalu mengakhiri dengan beberapa kalimat itu.” Beliau bersabda: “Ya, barangsiapa yang berkata baik akan disetempel pada kebaikan itu (pahala bacaan kalimat tersebut), barangsiapa yang berkata jelek, maka kalimat tersebut merupakan penghapusnya. (Kalimat itu adalah: Subhaanaka wa bihamdika laa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik).” HR. An-Nasa’i dalam kitab ‘Amalul Yaum wal Lailah, hal. 308. Imam Ahmad 6/77. Dr. Faruq Hamadah menyatakan, hadits tersebut shahih dalam Tahqiq ‘Amalul Yaum wal Lailah, karya An-Nasa’i hal. 273.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar