17 Januari 2011

INFLASI dan DEFLASI


INFLASI
adalah peningkatan harga barang dan jasa secara umum, misal: Inflasi sebesar 9% tahun 2010, ini berarti terjadi peningkatan harga barang & jasa sebesar 9%. Batas max. Inflasi di Indonesia 10%
Inflasi adalah Peningkatan tingkat harga umum dari barang dan jasa dalam periode tertentu dan terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga


Jenis Inflasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi.
  • Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun;
  • inflasi sedang antara 10%—30% setahun;
  • berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100%.

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu:
· Tarikan permintaan
· Desakan biaya produksi.



Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga.
Begitu juga dengan demand pull inflation yang berarti apabila harga barang dan jasa tertarik naik karena adanya permintaan konsumen yang tinggi.


Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Inflasi mungkin berakibat bertambahnya biaya produksi. Misalnya apabila harga bahan bakar naik, dan biaya transportasi untuk memproduksi barang pun naik.
Perusahaan yang terbebani biaya lebih tinggi akibat biaya transportasi tinggi menaikkan harga pokoknya untuk menutupi biaya yang tinggi.
Situasi ini ketika perusahaan menaikkan harga karena biaya juga naik disebut cost push inflation (inflasi biaya dorong).


DEFLASI :
Proses penurunan harga barang dan jasa yang besarannya identik dengan besaran angka prosentasi yang besarannya identik dengan besaran angka prosentasi pd inflasi

Dalam ekonomi, deflasi adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah.[1] Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga


Dalam keuangan modern, deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat.

Ada 4 penyebab deflasi :
1. Menurunnya persediaan uang di masyarakat,
2. Meningkatnya persediaan barang,
3. Menurunnya permintaan akan suatu barang,
4. Naiknya permintaan akan uang.


Denominasi
Denominasi rupiah : Tidak sama dengan sanering / pemotongan uang
Denominasi = suatu proses penurunan mata uang tetapi bukan dalam bentuk sanering.
BI menggulirkan wacana untuk melakukan penyederhanaan pecahan mata uang rupiah. Bank sentral beralasan, uang pecahan terbesar Indonesia, Rp100.000, merupakan yang terbesar kedua di dunia, setelah Vietnam dengan pecahan terbesar 500.000 dong. Bila memperhitungkan Zimbabwe,yang pernah mencetak pecahan 100 miliar dolar,pecahan Rp100.000 menempati urutan ketiga terbesar.


Redenominasi adalah menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa memangkas nilai mata uang tersebut. Semisal terjadi redenominasi tiga digit (3 angka 0), maka Rp1.000 menjadi Rp1. Nantinya pecahan mata Rp1 baru setara dengan denominasi Rp1.000 yang lama. Hal ini berlaku menyeluruh ke semua harga-harga barang dan jasa di Negara tersebut. Sepotong roti yang tadinya seharga Rp.1000 juga disederhanakan menjadi Rp.1. Dalam hal ini tidak ada yang dirugikan dari system redenominasi. Tujuannya adalah sebagai efisiensi penghitungan dalam system pembayaran.


Pengertian dari sanering adalah pemotongan nilai uang. Bila sanering, maka nilai uang dipotong sedang harga-harga barang dan jasa tetap. Sanering menyebabkan daya beli masyarakat terpangkas. Misalnya gaji kita Rp.2000.000. dipotong menjadi Rp.2000. sedang harga sepotong roti tetap Rp.1000. Jadi gaji kita satu bulan Cuma senilai 2 potong roti saja.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar